Syaikh Imam Hammad bin Ibrahim bin Ismail Assyafar Al Anshari membacakan syairnya kepada Abi Hanifah, "Siapa yang menuntut ilmu untuk akhirat, tentu ia akan memperoleh anugerah kebenaran. Dan kerugian bagi orang yang menuntut ilmu hanya karena mencari kedudukan di masyarakat."
Kata sebuah syair, "Dunia ini lebih sedikit dari yang sedikit. Dunia dan isinya adalah sihir yang dapat menulikan dan membutakan. Mereka kebingungan tanpa petunjuk."
Baca juga: Tidak Semua Ilmu Wajib Dipelajari
Niat seorang pelajar:
- ikhlas mengharap ridho Allah
- mencari kebahagiaan di akhirat
- menghilangkan kebodohan dirinya dan orang lain
- menghidupkan agama
- melestarikan islam
- mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan
Jangan niatkan mencari ilmu:
- agar dihormati masyarakat
- untuk mendapatkan harta dunia
- agar mendapat kehormatan di hadapan pejabat
- dan semacamnya
Namun, menurut Syaikh Az-Zarnuji, boleh menuntut ilmu dengan niat untuk mendapatkan kedudukan di masyarakat jika kedudukan tersebut untuk amar ma'ruf nahi munkar, untuk melaksanakan kebenaran, dan untuk menegakkan agama Allah. Jadi, bukan untuk mencari keuntungan diri sendiri, juga bukan karena keinginan hawa nafsu.
Muhammad bin Hasan berkata, "Andaikata seluruh manusia menjadi budakku, pasti akan kumerdekakan semuanya dan akan kubebaskan diriku dari wala' (loyalitas) mereka."
Orang yang bisa merasakan nikmatnya ilmu dan nikmatnya mengamalkannya tidak akan tertarik pada harta yang dimiliki orang lain, begitu tulis Syaikh Az-Zarnuji.
Kata Syaikh Az-Zarnuji mencari ilmu itu merupakan perkara luhur dan sulit, maka mintalah nasehat kepada orang alim.
*Itulah catatan saya dari kitab Ta'limul Mutaallim
______________________________________________________________
No comments:
Post a Comment